Kamis, 11 April 2013

Laporan Embriologi



LAPORAN EMBRIOLOGI
“PENGAMATAN ALAT KELAMIN BETINA”



OLEH :
KELOMPOK I
AHLUL KARMI
ANNA FARIDA
CUT ERIKA RAMADHANA
DEBBY NOVITA AYUMI
NELLY KARTIKA Hsb
PUTRI DEWI
RAMA JUWITA FITRI
TRI MARSIDAH






FAKULTALTAS KEDOKTERAN HEWAN
 UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2013









KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan terhadap kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan paratikum  “Pengamatan Alat Kelamin Betina” tanpa ada halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam Penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
1.    Drh. Dian Masyitah,M.P sebagai kepala laboratorium embriologi
2.    Awaluddin sebagia coordinator asisten laboratorium embriologi
3.    Ira khubaira sebagai asisten  laboratorium embriologi sekaligus pembimbing kami.
4.    Teman-teman yng telah berpatisiasi dalam pratikum embriologi
Penulis sadar laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis berharap kritik dan saran semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca pada umumnya.
Banda Aceh, 29 Maret 2013
                                                                       

                                                                                                                      Penulis 





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Telah kita ketahui bahwa reproduksi merupakan salah satu proses yang tidak lepas dari kehidupan mahkluk hidup pada umumnya, proses reproduksi merupakan carasuatu organisme untuk dapat menjaga dan melestarikan kelangsungan hidup spesiesnya agar tidak punah. Melalui reproduksi keseimbangan alam akan terus terjaga. Dalam proses reproduksi sangat tergantung pada peraran peran dari oragan-organ reproduksi, baik itu pada hewan jantan maupun pada hewan betina.
Alat kelamin betina dapat dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu 1) Ovarium, 2) saluran reproduksi ( oviduct, uterus, servix, dan vagina), dan 3) alat kelamin luar ( klitoris dan vulva).

Hewan betina tidak hanya menghasilkan sel-sel kelamin betina yang penting untuk membantu suatu individu baru, tetapi juga menyediakan lingkungan dimana individu tersebut terbentuk, diberi makan dan berkembang selama masa- masa permulaan hidupnya. Fungsi-fungsi ini dijalankan oleh organ-organ reproduksi primer dan sekunder. Organ reproduksi primer, ovaria, menghasilkan ova dan hormon-hormon kelamin betina Organ-organ reproduksi sekunder atau saluran reproduksi terdiri dari tuba fallopii (oviduct), uterus, cervix, vagina dan vulva. Organ-organ reproduksi sekunder adalah menerima dan menyalurkan sel-sel kelamin jantan dan betina, memberi makan dan melahirkan individu baru. Alat-alat kelamin dalam digantung oleh ligamentum lata. Ligament ini terdiri dari mesovarium, mesosalpinx dan mesometrium yang masing-masing menggantung ovarium, tuba fallopii dan uterus.


   1.2  Tujuan

1.Untuk mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin betina secara makroskopis. 
2.Untuk mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin betina secara mikroskopis.

1.3     Manfaat
1.      Mengetahui organ kelamin betina beserta fungsinya.
2.      Mengetahui saluran reproduksi pada hewan betina beserta fungsinya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

                  Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup  meghasilkan keturunan baru. Tujuan reproduksi menghasilkan keturunan (individu baru) dari makhluk hidup (organisme) sebelumnya. (Sri Hidayati. 2007)

            Alat kelamin hewan dapat dilihat secara makroskopis  maupun mikroskopis .Pada umumnya organ kelamin hewan betina terbagi atas 3 komponen yaitu :

 Organ kelamin primer terdiri dari ovarium, organ kelamin sekunder  terdiri dari oviduk,uterus,serviks dan vagina. Sedangkan alat kelamin luar yaitu vulva dan klitoris. (anonimus. 2011)

Organ kelamin Primer

Ovarium

            Merupakan kelenjar berbentuk buah , yang berjumlah sepasang. Mempunyai 3 fungsi yaitu ; memprouksi ovum, memproduksi hormone estrogen dan memproduksi hormone progesterone. ( Drs. H. syaifuddin,AMK. 2006).
Lapiasan ovarium ditutupi olaeh lapiasa epitel selapis  kuboid yakni epitel germinal.  Dibawah lapisan epitel germinal terdapat sebuah lapisan jaringan ikat yang tidak berbatas jelas membentuk tunika albuginea. Jaringan korteks ovarium berada dibawah  tunika albuginea . disinilah tempat sejumlah besar folikel ovarium sedang berkembang pada fase-fase yang berbeda-beda. (  Putri Rizkiani.2009)
Ovarium digantung oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovarika (Hardjopranjoto, 1995).

Organ kelamin sekunder

Oviduk

Terdapat sepasang, kanan dan kiri. Oviduct terbagi 3 bagin yaitu ; infindibulum, yang empunyai bentuk seperti corong sertamemiliki rambut getar yang disebut fimbrae tubae dan pada Infundibulum juga terdapat lubang pada bagian cranial disebut ostium abdominal tubae, sedangkan pada bagian caudal disebut ostium uterinum tubae (Wendo, 2009)., Ampula yang mempunyai ukuran setengah oviduct dan merupakan tempat fertilisasi, dan isthmus yang mempunyai rongga sempit dan berkelok-kelok. Oviduct mempunyai penggantung yang disebut mesovarium.(Mulyadi A. 2011)

Uterus (rahim)

            Adalah organ yang tebal berotot dan berbentuk buah pir, terletak dalam pelvis .  Fungsi uterus untuk menahan ovum yang telah telah dibuahi selama perkembangan , ovum yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui tuba uterine ke uterus.  ( Drs. H. syaifuddin,AMK. 2006 )

Dinding uterus terdiri dari
Tunika mukosa-submukosa atau endometrium, terdiri dari dua daerah yang berbeda dalam bangun dan fungsinya. Lapis superfisial disebut zona fungsional, dapat mengalami degenerasi sebagian atau seluruhnya selama masa reproduksi, estrus. Suatu lapis tipis, zona basalis tetap bertahan sepanjang daur. Zona fungsionalis. Epitel permukaannya berbentuk silinder sebaris pada kuda, anjing. Bagian superfisial terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel-sel jaringan ikat seperti fibroblas, makrofag dan sel mast.
Tunika muskularis atau miometrium, terdiri dari lapis otot dalam tebal yang umumnya tersusun melingkar, dan lapis luar memanjang terdiri dari sel-sel otot polos yang dapat meningkatkan jumlah serta ukuran selama kebuntingan. Diantara kedua lapis tersebut terdapat lapis vaskular yang mengandung arteria besar, vena serta pembuluh limfe. Pembuluh tersebut dapat memberikan darah pada endometrium.
Tunika serosa atau perimetrium, , terdiri dari jaringan ikat longgar yang dibalut oleh          mesotel atau peritoneum. Sel-sel otot polos terdapat dalam perimetrium. Banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf pada lapisan.

Ada 4 macam tipe uterus, yaitu:
 Dupleks, uterus kanan dan kiri terpisan dan bermuara secara terpisah ke vagina.
 Bipartil, uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan satu lubang.
 Bikornua, bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan  1 lubang; 
 Simpleks; semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus (anonimus)

Serviks

Serviks  memisahkan rongga uterina dengan rongga vagina. Fungsi pokok serviks adalah untuk menutup uterus guna melindungi masuknya invasi bakteri maupun masuknya bahan-bahan asing. (http//www.google.com/serviks)

Pada umumnya struktur serviks dicirikan dengan adanya penonjolan-penonjolan pada dindingnya. Pada hewan ruminansia, tonjolan-tonjolan ini disebut cincin anuler, yang biasanya sangat nyata pada sapi yang biasanya terdapat 4 buah. ( Drs. H. syaifuddin,AMK. 2006 )

Vagina
 Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak di dalam pelvis di antara uterus (arah kranial) dan vulva (kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput yang menerima penis dari hewan jantan pada saat kopulasi (Frandson, 1992). Vagina merupakan pembuluh berotot yang menjulur dari servik sampai vestibulum (Sri Hidayati. 2007)

Alat kelamin luar

Vulva

Vulva terdiri dari atas labia mayor dan labia minor. Labia mayor berwarna hitam dan tertutupi oleh rambut. Labia mayor merupakan bagian terluar dari vulva.  Sedangakan labia minor adalahbagian dalam vulva yang tidak terdapat rambut. (Arif P. 2006)

Klitoris 

Pada bagian ini  banyak ujung syaraf perasa. Syaraf perasa memegang peranan penting pada waktu kopulasi.   (Mulyadi A. 2011)
clitoris homolog dengan glandpenis pada hewan jantan. (anonimus.2010)



BAB III
METODE PRATIKUM


3. 1.    Makroskopis

3. 1.1. Waktu dan Tempat

Pengenalan alat kelamin betina secara makroskopis berlangsung pada :
Hari/tanggal          : Kamis, 14 maret 2013
Tempat                  : Laboratorium

3.1.2. Alat dan Bahan
Alat :

1.      Pinset dan scalpel
2.      Bak aluminium
3.      Air

Bahan :

1.      Alat kelamin sapi betina
2.      Alat kelamin kambing betina

3.1. 3. Cara Kerja
1.  Preparat alat kelamin yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang berformalin.  Kemudian di  bersihkan dengan air mengalir agar baunya tidak menyengat.
2.   Preparat alat kelamin betina di letakkan di bak aluminium.
3.   Amati bagian-bagian alat kelamin betina tersebut.


3. 2.    Mikroskopis

3.2. 1   Waktu dan Tempat

Pengenalan alat kelamin betina secara mikroskopis berlangsung pada :
Hari/tanggal         : Kamis, 21 maret 2013
Tempat                 : Laboratorium

3.2.2 Alat dan Bahan

Alat


1.      Mikroskop
2.      Preparat awetan Ovarium, Oviduk dan Uterus

Cara kerja
Amati preparat dengan menggunakan mikroskop


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 

   4.1. Hasil

Secara makroskopis


Ovarium sapi

 

Ovarium kambing
                   Alat Kelamin Luar (Genetalia Luar)
      Mons Vubis
      Labia Mayor (Bibir Besar)
.      Labia Minor (Bibir Kecil)
.      Klitoris
.      Vestibulum Vagina (Serambi)
.      Himen (Selaput Dara)      Orivisium Vagina
.      Bulbus Vestibularis (Bulbus Vaginalis)
.      Glandula Vestibularis Mayor (Bartolini)
    .            Alat Kelamin Dalam (Genetalia Dalam)
.      Vagina
     Uterus (Rahim)
       Fundus Uteri (dasar rahim)      Korpus uteri
       Serviks uteri
·         Porsio supravaginalis
·        Porsiovaginalis
      Bagian Dalam Uterus.       Endometrium
.      Miometrium
.       Perimetrium (lapisan luar)
.      Kanalis Serviks Uteri
      Penyokong uterus
.      Pembuluh darah uterus
·         Arteri uterina
·         Arteri ovarika
·         Vena uterus
.      Tuba falopii (uterina)
.       Struktur tuba falopii
.      Pars interstitialis, bagian tuba yang terdapat di dalam uterus.
.      Pars ismika (istimus), bagian yang sempir pada sudut antara uterus dan tuba falopii.
.      Pars ampularis (ampula), bagian yang membentuk saluran yang lebar meliputi ovarium.
.      Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka mempunyai umbul yang di sebut fimbrie yang melekat pada ovarium untuk
.      menangkap telur yang di lepas oleh ovarium menuju tuba.
.      Ovarium
.       Pembuluh ovarium
.      Saraf ovarium
.       Jaringan penunjang alat genital
·        Ligamentum kardiale sinistrum dan dekstum
·        Ligamentum sakrouterinum sinistrum dan dekstrum
·        Ligamentum rotundum sinistrum dan dekstrum
·        Ligamentum pubovesicale sinistrum dan dekstrum
·        Ligamentum latum sinistrum dan dekstrum
·        Ligamentum infundibulum pelvikum
·        Ligamentum ovarii propium sinistrum dan dekstrum




Secara mikroskopis




 








Ovarium






















Oviduct

















Uterus














4.2. Pembahasan


A. Secara Makroskopis



1. Ovarium

   Terletak didaerah rongga pelvis,pada ovarium terdapat    penggantungnya ligamentum ovarii  berhubungan dengan peritonium membentuk mesovarium.    Permukaannya dilapisi epitel kuboid ( epitel  germinativum)
Terbagi atas dua bagian :


-  korteks (bagian luar)

Dijumpai berbagai tingkat perkembangan sel telur (ovum) mulai dari folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder, folikel tertier ( filikel de graaf), dan berbagai korpus luteum dan korpus albikan.


-    Medula (bagian dalam)
   
Pembuluh darah limfe dan saraf.Ovarium berjumlah sepasang, besarnya tidak sama.Pada sapi yang kanan lebih besar dari pada yang kiri, dan pada unggas yang kiri lebih besar karena yang kanan itu mengalami rudimenter, yaitu mengecil sejak masa embrional.

Ovarium berfungsi  Sebagai urgan eksokrin  yaitu menghasilkan ovum dan sel telur dan sebagai organ endokrin yaitu menghasilkan hormon estrogen dan progesteron

 2.    Oviduct

    Oviduct merupakan saluran kelamin paling anterior, kecil, berliku-liku dan terasa keras seperti kawat terutama pada pangkalnya. Ukurannya berbeda-beda pada setiap spesies
Fungsi dari oviduct adalah  menghantarkan sel telur (ovum) dari ovarium ke uterus. Pada lumen ovidut terdapat silia yang tujuannya mendorong ovum  kedalam uterus
Oviduct terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

a.     Infundibulum
    Infundibulum adalah struktur seperti corong yang berdekatan atau yang berbatasan dengan ovarium. Fungsi infundibulum adalah mengangkut oosit setelah fertilisasi.


b.    Ampulla


Daerah ini merupakan tempat terjadinya fertilisasi. Persimpangan pada ampula dengan isthmus Ampula isthmus junction.


c.      Isthmus

           

Isthmus adalah bagian oviductyang  terletak  di antara  ampula  dan  uterus. Persimpangan   antara Isthmus dengan uterus pada utero-tubae junction


        3. Uterus

    Uterus adalah suatu saluran muskuler yang diperlukan untuk penerimaan  ovum yang  telah  dibuahi,  nutrisi  dan  perlindungan  fetus  dan  stadium  permulaan  ekspulasi  pada  waktu  kelahiran. Tipe  uterus  sapi  adalah   Uterus  bikornus  yaitu  meliki  2  cornua  bersatu  dengan  cervix.Uterus  terdiri  dari  cornua ( persimpangan koruna kanan  dan  kiri  disebut  birvurcartion cornualis),  corpus  dan  cervix.  Penggantung  uterus  disebut  ligamentum lata uteri bagaian  inilah  yang  menerima  suplai darah dan syaraf.



4.  Serviks
   
Serviks  atau leher uterus mengarah cauda menuju ke vagina. Serviks adalah urat daging spincter yang terletak diatara uterus dan vagina yang  merupakan pintu masuk kedalam uterus dan tertutup tergantung siklus birahinya. Pada ruminansia permukaan dalam cervix tersusun dalam suatu seri cincin melingkar yang kadang-kadang disebut lipatan-lipatan anular.




5   Vagina
     
Vagina adalah organ kelamin betina dengan struktur selubung muskuler yang terletak didalam rongga perlvis dorsal dari vesica urinaria. Vagina  berfungsi sebagai alat kopulasi dan sebagai tempat berlalu keluarnya fetus pada saat partus.


        6.    Vulva               

Vulva adalah alat kelamin laur betina. Labiamayor (bibir luar vagina yang tebal), berlapisan lemak, serabut elastis dan sedikit otot polos.    Labio minor( bibir kecil), yaitu sepasang lipatan  kecil berupa kulit yang halus dan tipis yang tidak dilapisi lemak.Pertautan antara vagina dan vulva ditandai oleh orificium  uretral eksternal dan sering juga oleh suatu pematang, pada posisi kranial terhadap orificium uretralekternall yaitu himen vestigial.


        7. klitoris


Klitoris   mengandung ujung syaraf perasa, syaraf ini memegang  peranan penting pada waktu kopulasi. Klitoris bereaksi pada hewan yang sedang estrus, tetapi hal ini tidak cukup untuk dijadikan sebagai pendeteksi estrus pada kebanyakan spesies.



B.     Secara Mikroscopis


1.      Ovarium


Pada pengamatan pada preparat ovarium, dapat diamati :


a.       Folikel muda
          Folikel ini terletak dipinggir cortex

b.      Folikel tumbuh
          Folikel ini terletak di kedalaman cortex , ada 3 tahap

       Folikel Primer
     Terletak dikedalaman cortex merupakan folikel yang telah memasuki siklus dan di bawah pengaruh hormon FSH dari hipofisa terjadi proses pertumbuhan. Pada folikel primer oosit dikelilingi oleh selapis sel-sel folikel kubus.

    Folikel Sekunder ditandai dengan oosit  yang dikelilingi oleh du atau lebih  lapisan sel-sel  folikel kubus.

    Folikel Tersier ditandai dengan terbentuknya beberapa rongga yang disebut vakuola call exner.

c.       Folikel matang

 Folikel tertier yang telah mengalami pematangan disebut juga folikel de graff. Folikel de graff  terdapat   satu rongga besar yang disebut antrum follikuli yang berisi cairan yang disebut liquor follikuli.

2.      Oviduct
Dinding oviduk memiliki 3 lapisan :
Tunika Mukosa : berlipat-lipat dan bercabang-cabang membentuk
lumen.

Tunika muskularis : melingkar dan spiral

Tunika serosa


3.      Uterus


Dinding uterus terbagi 3 lapisan :

a. Endometrium

Istilah yang diberikan untuk mukosa dan submukosa, karena muskularis mukosa memang tidak ada. Lamina epithelialis terdiri atas epitel silindris sebaris, pada babi dan ruminansia sering tampak adanya bentuk epithel silindris banyak baris.

Lamina propria terdiri atas jaringan ikat yang hanya mengandung sel disebut Stratum selulare, dibawahnya terdapat lapis jaringan ikat longgar dengan sedikit sel disebut : Zona spongiosa. Pada waktu birahi (estrus) zona spongiosa mengandung banyak cairan sehingga menggembung (edematus), sebaliknya setelah estrus pada ruminansia besar dan anjing sering terjadi perdarahan kecil dan berakhir pada diestrus.



 Karunkula (carunculae)
     Merupakan penonjolan endometrium, bersifat bebas kelenjar dan banyak mengandung sel jaringan ikat dan pembuluh darah. Dengan pewarnaan HE daerah ini kuat mengambil zat warna sehingga tampak jelas. Pada uterus yang tidak bunting karunkula ini kecil, tapi pada yang bunting sangat membesar, bahkan pada sapi dapat sebesar ketan, jumlahnya tidak tentu, berkisar antara 60-120 buah. Pada uterus bunting khorion melekat bahkan membenamkan vili kedalamnya.



Submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan sedikit sel jadi jelas dapat dibedakan dengan tunika propria. Sebagian besar kelenjar dari uterus (glandula uterina) terdapat dalam submukosa khsusnya ujung kelenjar, sebagian alat penyalurnya terdapat pada tunika propria. Bangun kelenjarnya adalah tubulus sederhana dengan ujung kelenjar menggulung, keadaan kelenjar sangat dipengaruhi oleh siklus kelamin.
a.       Myometrium

Sebagai pengganti istilah tunika muskularis mukosa, terdiri atas otot polos yang tersusun secara melingkar sebelah dalam dan memanjang sebelah luar. Diantaranya terdapat stratum vaskulare. Pada uterus yang pernah bunting stratum vaskulare ini memiliki pembuluh darah yang besar, lebih jelas dari uterus dara.

b.      Perimetrium (serosa), lapis luar merupakan kelanjutan dari peritoneum (serosa) hanya saja sub serosa relatip tebal dan mengandung otot polos membentuk alat penggantung uterus (ligamentum lata uteri).


BAB V


PENUTUP

Kesimpulan

Secara makroskopis organ kelamin betina terdiri dari : 
1.      Ovarium

sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum dan sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon kelamin betina, estrogen dan progesteron.



2.     Oviduct
      Merupakan saluran yang menghantarkan sel telur (ovum) dari ovarium  ke uterus
oviduct terbagi atas Infundibulum Ampulla,Istmus
3.      Uterus
4.      Cervix
5.      Vagina
6.      Vulva
7.      Klitoris
klitoris homolog dengan gland penis pada hewan jantan

Secara mikroskopis yaitu :

1.    Ovarium
terdiri dari folikel primer, sekunder , tertier dan kuerter

2.    Oviduct
Terdiri dari : tunika mukosa, tunika muskularis dan tunika serosa

3.    Uterus

Terdiri dari : endometrium, miometrium dan perimetrium




DAFTAR PUSTAKA


Anonimus.2011.Alat Reproduksi Betina.(online).(http//:www.google.com/reproduksi ).18 maret 2013.20.00.
anonimus.organa feminina. (http//www.google.com/serviks).18 maret 2013.20.17.
Arif P. 2006. embrio.
Frandson, R.D.1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hidayati,Sri. 2007.Biologi Sains. Jakarta:Bumi Aksara
Mulyadi A. 2011.Bahan Ajar Fisiologi. Banda Aceh : FKH
Rizkiani,Putri .2009.Embrio.Jakarta:UI
Syaifuddin. 2006 . Anatomi Fisiologi. Jakarta:EGC









Tidak ada komentar:

Posting Komentar