Jumat, 19 April 2013

LAPORAN PRATIKUM



LAPORAN EMBRIOLOGI
 "PENGAMATAN ALAT KELAMIN JANTAN"
Oleh 
KELOMPOK I




RAMA JUWITA FITRI                                 
PUTRI DEWI                                                
ANNA FARIDA                                              
DEBY AYUMI                                               
CUT ERIKA RAMADANA                           
TRI MARSIDAH                                            
NELLY KARTIKA                                          
AHLUL KARMI                                              







FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013




BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Reproduksi adalah proses biologis semua makluk hidup, dimana untuk mempertahan keturunannya. Reproduksi bertujuan untuk menghasilkan individu baru dari individu yang telah ada.
Sistem terbagi dua yaitu secara seksual da aseksual. Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapatmelakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama.  Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jeniskelamin yang berbeda. Reproduksi hewan yang normal  secara alamiah seekor hewan jantan adalah menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa yang hidup aktif dan potensial fertile serta secara sempurna meletakkannya ke dalam saluran hewan jantan,

Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen:
a.        Organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis atau testiculus, disebut juga ercis atau didymous.
b.        Sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar vesikuler,  prostata dan cowper, dan saluran-saluran yang terdiri dari epididimis dan vas deferens.
c.         Alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis.

Organ-organ tersebut memiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda-beda. Untuk mengetahui hal itu perlu pembelajaran yang lebih lanjut. 


1.2    Tujuan
A.        Secara makroskopis
Untuk mengidentifikasikan bentuk dan susunan alat kelamin secara makroskopis serta mengetahui organ yang menyusun sistem reproduksi beserta fungsinya.
B.        Secara mikroskopis
Untuk mengidentifikasikan bentuk dan susunan kelamin jantan secara mikroskopis.
1.3    Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui bentuk, susunan, dan fungsi alat kelamin jantan serta mengetahui organ yang menyusun sistem reproduksi beserta fungsinya

BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen:
a.        Organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis atau testiculus, disebut juga ercis atau didymous.
b.        Sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar vesikuler,  prostata dan cowper, dan saluran-saluran yang terdiri dari epididimis dan vas deferens.
c.         Alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis. ( aninimus. 2008)
Organ kelamin primer yaitu gonad jantan yang dinamakan Testis. Organ kelamin sekunder terdiri dari Epididimis dan Vas Deferens. Kelenjar pelengkap terdiri dari VesikulaSeminalis, Kelenjar Prostat, dan Kelenjar Cowper. Sedangkan organ kelamin luar terdiri dari Penis,Preputium, dan Scrotum (Luqman, 1999).
Prepotium ; merupakan selubung bagian ujung anterior penis. Selubung ini berupa suatu lipatan kulit, selaput lendirnya berkelenjar, dan sekresinya bersifat lemak. Sekresi kelenjar ini berbau rangsang & dan disebut smegma praeputil.
Testis merupakan alat reproduksi primer bagi hewan jantan karena menghasilkan spermatozoo (jamak; spermatozoa). Testis berbentuk bulat panjang pada sapi, sumbu arah vertikal. Panjang testis sapi dewasa adalah 12 sampai 15 cm, diameter tengahnya 6 sampi 8 cm, dan beratnya 300 sampai 500 gr (Widayati et al., 2008).
Testis terletak diantara dua kantong seretal dan di bawah rongga fortuneal (abdominal) yang merupakan awal dari pertumbuhan. Pada mamlia jantan s berkembang dari peritoneal menembus saluran inguinal masuk kantung skroatal. (Lytle and John.2005).
Epididimis berbentuk bulat panjang dan melekat pada testis. Epididimis terbagi menjadi 3, yaitu caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Caput epididimis menelungkupi testis. Epididimis berisi duktus, mulai caput berkelok-kelok rapat sekali. (Campbell.2004)
Duktus deferens terentang mulai dari cauda epididimis sampai ke uretra. Duktus deferens (vas deferens) adalah pipa berotot yang pada saat ejakulasi mendorong spermatozoa dari epididimis ke duktus ejakulatoris dalam uretra prostatic (Frandson, 1992).
Penis merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan, berbentuk silinder panjang dan bersifat fibroelastik. Penis membentang kedepan dari arcus ischiadicus pelvis sampai ke daerah umbilicus pada dinding ventral perut. Penis ditunjang oleh fascia dan kulit (Widayati et al.,  2008).
Penis dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, glans atau alat gerak bebas, bagian utama atau badan dan akar yang melekat pada ischial arch pada pelvis yang tertutup oleh otot ischiocavernosus (Frandson, 1992).
Ejakulasi mengandung spermatozoa dan cairan dari kelenjar aksesori yang terdiri dari sekreta epididimis dan kelenjar aksesori hewan jantan. Kelenjar aksesori mencakup bagian duktus deferens berkelenjar, glandula vesikulosa, glandula prostata, dan glandula bulbouretralis (Dellman, 1992).



BAB III

METODE PERCOBAAN

A.   Alat dan Bahan

             I.    Secara Makroskopis
                    Alat                        :         1. Bak aluminium
                                                            2. Pinset dan scalpel
                    Bahan                    :         1. Air
                                                            2. Alat atau organ kelamin jantan sapi dan kambing.
            II. Secara Mikroskopis
                   Alat      :         Mikroskop
                   Bahan : Sediaan awetan Tubulus Seminiferus dan Duktus Epididimis.



    B.   Cara Kerja



                 I.    Secara Makroskopis     



       1.     Preparat at alat kelamin yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang berformalin.    
               Kemudian dibersihkan dengan air mengalir agar baunya tidak menyengat.
       2.     Preparat alat kelamin jantan diletakkan di bak aluminium.
       3.     Amati bagian-bagian dari alat kelamin betina tersebut.



                 II.  Secara Mikroskopis



                     Amati dengan menggunakan mikroskop





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
A. Secara Makroskopis




Keterangan
B. Secara makroskopis

Ductus epididimis

Keterangan 


Tubulus seminiferus




 Keterangan



4.2 PEMBAHASAN
A. Secara Makroskopis

PEMBAHASAN
1.   Testis
Testis merupakan organ reproduksi yang sangat penting bagi laki-laki karena didalamnya terdapat bagian yang disebut tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan sel-sel kelamin laki-laki (sperma) dan menghasilkan hormone testoteron. Testis berbentuk oval dan berjumlah sepasang dalam testes banyak terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Organ ini dilindungi oleh struktur yang disebut skrotum.
2.   Saluran pengeluaran atau duktus ekskresi terdiri atas vas deferens, epididimis, vas deferens, saluran ejakulatories, dan uretra.
a.        Vas eferens merupakan saluran penghubung tubulus seminiferus dengan epididimis. Saluran ini tidak tampak dari luar.
b.        Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok didalam testis yang berfungsi sebagai penyimpan sperma sampai sperma matang.
c.         Vas deferens merupakan saluran lanjutan epididimis, dan bersambung pada saluran ejakulatories atau saluran pemancaran.
d.         Saluran ejakulatories, Saluran ini berjumlah sepasang yang berfungsi memancarkan semen ke bagian uretra. Cairan semen mengandung sperma dan zat-zat lain yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar reproduksi laki-laki
e.         Uretra berfungsi untuk mengalirkan sperma dan air kencing (urin).
3.   Kelenjar kelamin 

          a. Kelenjar Vesikula seminalis
Ada sepasang kelenjar vesicularis yang terletak di kanan-kiri ampula duktus deferens. Pada ruminansia kelenjar ini besar dan susunannya berlobus-lobus. Pada kuda kelenjar ini bentuknya memanjang.Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara ke dalam urethra, secara umum muaranya menjadi satu dengan ampula sehingga ada 2 muara di kiri dan kanan. Muara ini disebut ostium ejaculatorium. Kadang-kadang muaranya terpisah, yaitu muara kelenjar vesicularis berada di bagian cranial dari kelenjar ampula. Sekresi kelenjar ini banyak mengandung protein, potasium, fruktosa, asam sitrat, asam askorbut, vitamin dan enzim, warnanya kekuning-kuningan karena banyak menagndung flavin dengan pH 5,7-6,2. Di Sekresi kelenjar vesicularis pada sapi merupakan 50% dari total volume ejakulasi, sedangkan pada kuda dan babi lebih sedikit prosentasenya.


          b.  Kelenjar Prostata
Pada sapi sepasang, berbentuk bulat dan tidak berlobus. Kelenjar ini lebih dikenal daripada kelenjar vesicularis. Terdiri dari 2 bagian, badan prosatata dan prostata yang cryptik. Bagian badan prosatata terdapat di belakang ampula dekat diatas urethra pars pelvina, sehingga disebut corpus prostata.Badan prostata berukuran lebar 2,5-4,0 cm dan tebal 1,0-1,5 cm. Bagian prostata yang cryptik disebut pars disseminata. Pars diseminata mengelilingi urethra pars pelvis. Di bagian dorsal ukurannya mencapai tebal 1,0-1,5 cm, panjang 10-12 cm dan tertutup oleh otot urethra. Sekresi kedua bagian ini melalui beberapa muara kecil masuk ke dalam urethra. Sekresinya banyak mengandung ion an organik (Na, Cl, Ca, Mg). Pada sapi sekeresinya sangat encer dan mempunyai pH yang basa (7,5-8,2).
           c.  Kelenjar Cowper (Kelenjar Bulbourethralis)
Memiliki sepasang, terdapat disebelah kanan dan kiri uretra bulbouretralis, dibawah musculus bulbo spongiosus. Pada sapi kelenjar ini sebesar buah kemiri, padad dan mempunyai kapsul dan ukurannya lebih besar.



3. Penis
Penis merupakan organ reproduksi pria yang berperan dalam kopulasi. Penis menyampaikan sel sperma ke dalam alat reproduksi wanita. pada manusia penis terdiri atas tiga (pada mamalia domestikasi dan mamalia laboraturium terdiri atas dua buah) bangunan silinder disebut korpora covernosa penis.  Ujung penis yang disebut dengan glan penis, dilengkapi dengan suatu produk pada korpora kalvernosanya.
Skrotum adalah dua lobus kantong yang membungkus testis. Pada kebanyakan spesies skrotum berlokasi di daerah inguinal diantara dua kaki. Kulit di daerah skrotum berbulu halus dan jarang, serta kurang mengandung lemak di bawah kulit. Pada fase embrional, skrotum mempunyai original jaringan yang sama dengan labia mayor pada hewan betina. Skrotum tersusun dari lapisan terluar yang terususun dengan serabut otot polos, tunika dartos. Tunika dartos membagi skrotum menjadi 2 bagian dan ini menempel pada tunika vaginalis. Skrotum berfungsi untuk melindungi dan menyokong testis, mengatur temperatur testis dan epididymis supaya temperatur dalam testis 4-7‹C dibawah temperatur tubuh.

B.Secara Mikroskopis

1.    Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens
Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran berkelok-kelok secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis. Duktus epididimis diperkirakan mempunyai tiga regio : kaput (kepala), korpus (badan), dan kauda (ekor). Permukaan sel epitel duktus ini ditutupi oleh mikrovili panjang yang bercabang dan tidak teratur yang biasa disebut stereosilia. Epitel duktus epididimis turut serta dalam pengambilan dan pencernaan badan-badan residu yang dikeluarkan selama proses spermatogenesis berlangsung. Duktus-duktus epididimis dari setiap testis menyatu untuk membentuk sebuah saluran berdinding tebal dan berotot yang disebut duktus (vas) deferens. Dari setiap testis duktus deferens berjalan keluar dari kantong skrotum dan kembali ke dalam rongga abdomen dan berakhir di ureter di bagian leher kandung kemih. Dinding duktus deferens tebal dan berotot dengan lubang kecil sehingga terasa padat dan dapat diraba (lewat kulit) di bagian leher skrotum dan dapat diikat atau dipotong pada saat vasektomi

2.    Tubulus seminiferus
Tubulus seminiferus adalah bagian dari testis yang berfungsi tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). 
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus semniferus. Spermatogenesis berawal dari pematangan sel epitel germinal lalu terjadi pembelahan dan diferensiasi kemudian disimpan di epididimis. Dalam tubulus seminiferus terdapat spermatogonia  yang terus membelah dan memperbanyak menjadi spermatosit primer. Lalu Spermatosit primer akan mengalami meiosis I menjadi spermatosit sekunder yang dilanjuti dengan meisosis II yang menjadi spermatid. Spermatid akan mengalami diferensiasi membentuk kepala sperma dan akar sperma yang disebut spermiasi. Semua tahap-tahap spermatogenesis dibantu oleh sel-sel Sertoli.

BAB V
PENUTUP

organa  genetalia maskulina terdiridari:

Secara mikroskopis  

a.   Tubulus seminiferus:merupakan tempat produksi sperma berlangsung
b. Ductus epididimis

Secara makroskopis
  •  Testis: berperan dalam menghasilkan sel sperma(eksokrin) dan menghasilkan hormone testosteron(endokrin).
  • Epididimis:Merupakan tempat pematangan spermatozoa,terdiri dari capu epididimis,korpus epididimis,dan kauda epididimis, Funnikulus spermatikus: merupakan penggantung dari testis,merupakan tempat lewatnya,pembuluh darah arteri dan vena,uretra,dll.       
  • Glandula asesoria,terdiridari glandula vesicular seminalis, glandula  prostat, dan glandula  bulbouretralis.
  •  Felxura sigmoidea
  •  penis



DAFTAR PUSTAKA



Campbell, Neil A., Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchel. 2004.
BIOLOGI.Erlangga:Jakarta

Isnaeni, Wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Kanisius.Yogyakarta
Salisbury. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan.
UGM Press, Yogyakarta.

Toelihere, M.R. 1979. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Penerbit Angkasa,
Bandung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar