LAPORAN
EMBRIOLOGI
“PENGAMATAN ALAT
KELAMIN BETINA”
OLEH :
KELOMPOK
I
AHLUL KARMI
ANNA FARIDA
CUT ERIKA
RAMADHANA
DEBBY NOVITA AYUMI
NELLY KARTIKA Hsb
PUTRI DEWI
RAMA JUWITA
FITRI
TRI MARSIDAH
FAKULTALTAS
KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2013
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan terhadap kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan paratikum “Pengamatan
Alat Kelamin Betina” tanpa ada halangan yang berarti dan selesai tepat pada
waktunya.
Dalam Penyusunan makalah
ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
1. Drh.
Dian Masyitah,M.P sebagai kepala laboratorium embriologi
2. Awaluddin
sebagia coordinator asisten laboratorium embriologi
3. Ira khubaira
sebagai asisten laboratorium embriologi sekaligus pembimbing kami.
4. Teman-teman
yng telah berpatisiasi dalam pratikum embriologi
Penulis sadar laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis berharap kritik dan saran semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
dan seluruh pembaca pada umumnya.
Banda Aceh, 29 Maret
2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Telah kita ketahui bahwa reproduksi merupakan
salah satu proses yang tidak lepas dari kehidupan mahkluk hidup pada umumnya,
proses reproduksi merupakan carasuatu organisme untuk dapat menjaga dan
melestarikan kelangsungan hidup spesiesnya agar tidak punah. Melalui reproduksi
keseimbangan alam akan terus terjaga. Dalam proses reproduksi
sangat tergantung pada peraran peran dari oragan-organ reproduksi, baik itu
pada hewan jantan maupun pada hewan betina.
Alat kelamin betina dapat dibagi menjadi 3
bagian besar yaitu 1) Ovarium, 2) saluran reproduksi ( oviduct, uterus, servix,
dan vagina), dan 3) alat kelamin luar ( klitoris dan vulva).
Hewan betina tidak hanya menghasilkan sel-sel
kelamin betina yang penting untuk membantu suatu individu baru, tetapi juga menyediakan
lingkungan dimana individu tersebut terbentuk, diberi makan dan berkembang
selama masa- masa permulaan hidupnya. Fungsi-fungsi ini dijalankan oleh
organ-organ reproduksi primer dan sekunder. Organ reproduksi primer, ovaria,
menghasilkan ova dan hormon-hormon kelamin betina Organ-organ reproduksi
sekunder atau saluran reproduksi terdiri dari tuba fallopii (oviduct),
uterus, cervix, vagina dan vulva. Organ-organ
reproduksi sekunder adalah menerima dan menyalurkan sel-sel kelamin jantan dan
betina, memberi makan dan melahirkan individu baru. Alat-alat kelamin dalam
digantung oleh ligamentum lata. Ligament ini terdiri dari mesovarium,
mesosalpinx dan mesometrium yang masing-masing menggantung ovarium,
tuba fallopii dan uterus.
1.2 Tujuan
1.Untuk mengidentifikasi
bentuk dan susunan alat kelamin betina secara makroskopis.
2.Untuk mengidentifikasi
bentuk dan susunan alat kelamin betina secara mikroskopis.
1.3 Manfaat
1.
Mengetahui organ kelamin betina beserta fungsinya.
2.
Mengetahui saluran reproduksi pada hewan betina beserta fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reproduksi
adalah kemampuan makhluk hidup meghasilkan keturunan baru. Tujuan
reproduksi menghasilkan keturunan (individu baru) dari makhluk hidup
(organisme) sebelumnya. (Sri Hidayati. 2007)
Alat
kelamin hewan dapat dilihat secara makroskopis maupun mikroskopis .Pada
umumnya organ kelamin hewan betina terbagi atas 3 komponen yaitu :
Organ kelamin primer terdiri dari
ovarium, organ kelamin sekunder terdiri dari oviduk,uterus,serviks dan
vagina. Sedangkan alat kelamin luar yaitu vulva dan klitoris. (anonimus. 2011)
Organ kelamin Primer
Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah , yang berjumlah sepasang. Mempunyai 3 fungsi
yaitu ; memprouksi ovum, memproduksi hormone estrogen dan memproduksi hormone
progesterone. ( Drs. H. syaifuddin,AMK. 2006).
Lapiasan ovarium ditutupi olaeh lapiasa
epitel selapis kuboid yakni epitel germinal. Dibawah lapisan
epitel germinal terdapat sebuah lapisan jaringan ikat yang tidak berbatas
jelas membentuk tunika albuginea. Jaringan korteks ovarium berada dibawah
tunika albuginea . disinilah tempat sejumlah besar folikel ovarium sedang
berkembang pada fase-fase yang berbeda-beda. ( Putri Rizkiani.2009)
Ovarium digantung oleh alat penggantung
mesovarium dan ligamentum utero ovarika (Hardjopranjoto, 1995).
Organ kelamin sekunder
Oviduk
Terdapat sepasang, kanan dan kiri. Oviduct
terbagi 3 bagin yaitu ; infindibulum, yang empunyai bentuk seperti corong
sertamemiliki rambut getar yang disebut fimbrae tubae dan pada
Infundibulum juga terdapat lubang pada bagian cranial disebut ostium abdominal
tubae, sedangkan pada bagian caudal disebut ostium uterinum tubae (Wendo,
2009)., Ampula yang mempunyai ukuran setengah oviduct dan merupakan tempat
fertilisasi, dan isthmus yang mempunyai rongga sempit dan berkelok-kelok.
Oviduct mempunyai penggantung yang disebut mesovarium.(Mulyadi A. 2011)
Uterus (rahim)
Adalah organ yang tebal berotot dan berbentuk buah pir, terletak dalam pelvis .
Fungsi uterus untuk menahan ovum yang telah telah dibuahi selama
perkembangan , ovum yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui tuba
uterine ke uterus. ( Drs. H. syaifuddin,AMK. 2006 )
Dinding
uterus terdiri dari
Tunika mukosa-submukosa atau endometrium, terdiri dari dua daerah yang berbeda dalam bangun dan fungsinya. Lapis superfisial disebut zona fungsional, dapat mengalami degenerasi sebagian atau seluruhnya selama masa reproduksi, estrus. Suatu lapis tipis, zona basalis tetap bertahan sepanjang daur. Zona fungsionalis. Epitel permukaannya berbentuk silinder sebaris pada kuda, anjing. Bagian superfisial terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel-sel jaringan ikat seperti fibroblas, makrofag dan sel mast.
Tunika muskularis atau miometrium, terdiri dari lapis otot dalam tebal yang umumnya tersusun melingkar, dan lapis luar memanjang terdiri dari sel-sel otot polos yang dapat meningkatkan jumlah serta ukuran selama kebuntingan. Diantara kedua lapis tersebut terdapat lapis vaskular yang mengandung arteria besar, vena serta pembuluh limfe. Pembuluh tersebut dapat memberikan darah pada endometrium.
Tunika serosa atau perimetrium, , terdiri dari jaringan ikat longgar yang dibalut oleh mesotel atau peritoneum. Sel-sel otot polos terdapat dalam perimetrium. Banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf pada lapisan.
Ada 4 macam tipe uterus, yaitu:
Dupleks, uterus kanan dan kiri terpisan dan bermuara secara terpisah ke vagina.
Bipartil, uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan satu lubang.
Bikornua, bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan 1 lubang;
Simpleks; semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus (anonimus)
Serviks
Serviks memisahkan rongga
uterina dengan rongga vagina. Fungsi pokok serviks adalah
untuk menutup uterus guna melindungi masuknya invasi bakteri maupun masuknya
bahan-bahan asing. (http//www.google.com/serviks)
Pada umumnya struktur serviks dicirikan
dengan adanya penonjolan-penonjolan pada dindingnya. Pada hewan ruminansia,
tonjolan-tonjolan ini disebut cincin anuler, yang biasanya sangat nyata pada
sapi yang biasanya terdapat 4 buah. ( Drs. H. syaifuddin,AMK. 2006 )
Vagina
Vagina adalah bagian saluran peranakan
yang terletak di dalam pelvis di antara uterus (arah kranial) dan vulva
(kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput yang menerima penis dari hewan
jantan pada saat kopulasi (Frandson, 1992). Vagina merupakan pembuluh berotot yang
menjulur dari servik sampai vestibulum (Sri Hidayati.
2007)
Alat kelamin luar
Vulva
Vulva terdiri dari atas labia mayor
dan labia minor. Labia mayor berwarna hitam dan tertutupi oleh rambut. Labia mayor merupakan bagian terluar dari vulva. Sedangakan
labia minor adalahbagian dalam vulva yang tidak terdapat rambut. (Arif P. 2006)
Klitoris
Pada bagian ini banyak ujung syaraf
perasa. Syaraf perasa memegang peranan penting pada waktu kopulasi. (Mulyadi A. 2011)
clitoris homolog dengan glandpenis pada hewan jantan. (anonimus.2010)
BAB III
METODE PRATIKUM
3. 1. Makroskopis
3. 1.1. Waktu dan
Tempat
Pengenalan alat kelamin betina secara
makroskopis berlangsung pada :
Hari/tanggal
: Kamis, 14 maret 2013
Tempat
: Laboratorium
3.1.2. Alat dan Bahan
Alat :
1. Pinset
dan scalpel
2. Bak
aluminium
3. Air
Bahan :
1. Alat
kelamin sapi betina
2. Alat
kelamin kambing betina
3.1. 3. Cara
Kerja
1. Preparat alat kelamin yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam
toples yang berformalin. Kemudian di
bersihkan dengan air mengalir agar baunya tidak menyengat.
2. Preparat alat kelamin
betina di letakkan di bak aluminium.
3. Amati bagian-bagian alat kelamin betina
tersebut.
3.
2. Mikroskopis
3.2. 1 Waktu
dan Tempat
Pengenalan alat kelamin betina secara
mikroskopis berlangsung pada :
Hari/tanggal
: Kamis, 21 maret 2013
Tempat
: Laboratorium
3.2.2 Alat dan Bahan
Alat
2. Preparat
awetan Ovarium, Oviduk dan Uterus
Cara kerja
Amati preparat dengan
menggunakan mikroskop
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Secara
makroskopis
|
|
Ovarium
sapi
Ovarium
kambing
|
Alat Kelamin Luar (Genetalia Luar)
Mons Vubis
Labia Mayor (Bibir Besar)
. Labia Minor (Bibir Kecil)
. Klitoris
. Vestibulum Vagina (Serambi)
. Himen (Selaput Dara) Orivisium Vagina
. Bulbus Vestibularis (Bulbus
Vaginalis)
. Glandula Vestibularis Mayor
(Bartolini)
. Alat Kelamin Dalam (Genetalia Dalam)
. Vagina
Uterus (Rahim)
Fundus Uteri (dasar rahim) Korpus uteri
Serviks uteri
· Porsio supravaginalis
· Porsiovaginalis
Bagian Dalam Uterus. Endometrium
. Miometrium
. Perimetrium (lapisan luar)
. Kanalis Serviks Uteri
Penyokong uterus
. Pembuluh darah uterus
· Arteri uterina
· Arteri ovarika
· Vena uterus
. Tuba falopii (uterina)
. Struktur tuba falopii
. Pars interstitialis, bagian tuba yang
terdapat di dalam uterus.
. Pars ismika (istimus), bagian yang
sempir pada sudut antara uterus dan tuba falopii.
. Pars ampularis (ampula), bagian yang
membentuk saluran yang lebar meliputi ovarium.
. Infundibulum, bagian ujung tuba yang
terbuka mempunyai umbul yang di sebut fimbrie yang melekat pada ovarium untuk
. menangkap telur yang di lepas oleh
ovarium menuju tuba.
. Ovarium
. Pembuluh ovarium
. Saraf ovarium
. Jaringan penunjang alat genital
· Ligamentum kardiale
sinistrum dan dekstum
· Ligamentum sakrouterinum
sinistrum dan dekstrum
· Ligamentum rotundum
sinistrum dan dekstrum
· Ligamentum pubovesicale
sinistrum dan dekstrum
· Ligamentum latum
sinistrum dan dekstrum
· Ligamentum infundibulum
pelvikum
|
|
4.2. Pembahasan
A. Secara Makroskopis
1. Ovarium
Terletak didaerah rongga pelvis,pada ovarium terdapat penggantungnya ligamentum ovarii berhubungan dengan peritonium membentuk mesovarium. Permukaannya dilapisi epitel kuboid ( epitel germinativum)
Terbagi atas dua bagian :
-
korteks (bagian luar)
Dijumpai berbagai tingkat perkembangan sel telur (ovum) mulai dari folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder, folikel tertier (
filikel de graaf), dan berbagai korpus luteum dan korpus albikan.
-
Medula (bagian dalam)
Pembuluh darah limfe dan saraf.Ovarium berjumlah sepasang, besarnya tidak sama.Pada sapi yang kanan lebih besar dari pada yang kiri, dan pada unggas yang kiri lebih besar karena yang kanan itu mengalami rudimenter, yaitu mengecil sejak masa embrional.
Ovarium berfungsi Sebagai urgan eksokrin yaitu menghasilkan ovum dan sel telur dan sebagai organ endokrin yaitu menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
2. Oviduct
Oviduct merupakan saluran kelamin paling
anterior, kecil, berliku-liku dan terasa keras seperti kawat terutama pada pangkalnya. Ukurannya berbeda-beda pada setiap spesies
Fungsi dari oviduct adalah menghantarkan sel telur (ovum) dari ovarium ke uterus. Pada lumen ovidut terdapat silia yang tujuannya mendorong ovum kedalam uterus
Oviduct terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Infundibulum
Infundibulum adalah struktur seperti corong yang berdekatan atau yang berbatasan dengan ovarium. Fungsi infundibulum adalah mengangkut oosit setelah fertilisasi.
b. Ampulla
Daerah ini merupakan tempat terjadinya fertilisasi. Persimpangan pada ampula dengan isthmus Ampula isthmus
junction.
c. Isthmus
Isthmus adalah bagian oviductyang terletak di antara ampula dan uterus. Persimpangan antara Isthmus dengan uterus pada utero-tubae junction
3. Uterus
Uterus adalah suatu saluran muskuler yang diperlukan untuk penerimaan ovum
yang telah dibuahi, nutrisi dan perlindungan fetus dan stadium permulaan ekspulasi pada waktu kelahiran. Tipe uterus sapi adalah Uterus bikornus yaitu meliki 2 cornua bersatu dengan cervix.Uterus terdiri dari cornua ( persimpangan koruna kanan dan kiri disebut birvurcartion cornualis), corpus dan cervix. Penggantung uterus disebut ligamentum lata uteri
bagaian inilah yang menerima suplai darah dan syaraf.
4. Serviks
Serviks atau leher uterus mengarah cauda menuju ke vagina. Serviks adalah urat daging spincter yang terletak diatara uterus dan vagina
yang merupakan pintu masuk kedalam uterus dan tertutup tergantung siklus birahinya. Pada ruminansia permukaan dalam cervix tersusun dalam suatu seri cincin melingkar yang kadang-kadang disebut lipatan-lipatan anular.
5 Vagina
Vagina adalah organ kelamin betina dengan struktur selubung muskuler yang terletak didalam rongga perlvis dorsal dari vesica urinaria.
Vagina
berfungsi sebagai alat kopulasi dan sebagai tempat berlalu keluarnya fetus pada saat partus.
6. Vulva
Vulva adalah alat kelamin laur betina. Labiamayor (bibir luar vagina
yang tebal), berlapisan lemak, serabut elastis dan sedikit otot polos. Labio minor( bibir kecil), yaitu sepasang lipatan kecil berupa kulit yang halus dan tipis yang tidak dilapisi lemak.Pertautan antara vagina dan vulva ditandai oleh orificium uretral eksternal dan sering juga oleh suatu pematang, pada posisi kranial terhadap orificium uretralekternall yaitu himen vestigial.
7. klitoris
Klitoris mengandung ujung syaraf perasa, syaraf ini memegang peranan penting pada waktu kopulasi.
Klitoris bereaksi pada hewan yang sedang estrus, tetapi hal ini tidak cukup untuk dijadikan sebagai pendeteksi estrus pada kebanyakan spesies.
B. Secara
Mikroscopis
1. Ovarium
Pada pengamatan pada preparat ovarium, dapat diamati :
a. Folikel muda
Folikel ini terletak
dipinggir cortex
b. Folikel tumbuh
Folikel ini terletak
di kedalaman cortex , ada 3 tahap
Folikel Primer
Terletak dikedalaman cortex merupakan folikel yang telah
memasuki siklus dan di bawah pengaruh hormon FSH dari hipofisa terjadi proses
pertumbuhan. Pada folikel primer oosit dikelilingi oleh selapis sel-sel
folikel kubus.
Folikel Sekunder ditandai dengan oosit yang
dikelilingi oleh du atau lebih lapisan sel-sel folikel kubus.
Folikel Tersier ditandai dengan terbentuknya beberapa
rongga yang disebut vakuola call exner.
c. Folikel matang
Folikel tertier yang telah mengalami pematangan
disebut juga folikel de graff. Folikel de graff terdapat satu rongga besar yang disebut
antrum follikuli yang berisi cairan yang disebut liquor follikuli.
2. Oviduct
Dinding
oviduk memiliki 3 lapisan :
Tunika Mukosa : berlipat-lipat dan bercabang-cabang
membentuk
lumen.
Tunika muskularis : melingkar dan spiral
Tunika serosa
3. Uterus
Dinding
uterus terbagi 3 lapisan :
a. Endometrium
Istilah yang
diberikan untuk mukosa dan submukosa, karena muskularis mukosa memang tidak
ada. Lamina epithelialis terdiri atas epitel silindris sebaris, pada babi dan
ruminansia sering tampak adanya bentuk epithel silindris banyak baris.
Lamina
propria terdiri atas jaringan ikat yang hanya mengandung sel disebut Stratum
selulare, dibawahnya terdapat lapis jaringan ikat longgar dengan sedikit sel
disebut : Zona spongiosa. Pada waktu birahi (estrus) zona spongiosa mengandung
banyak cairan sehingga menggembung (edematus), sebaliknya setelah estrus pada
ruminansia besar dan anjing sering terjadi perdarahan kecil dan berakhir pada
diestrus.
Karunkula
(carunculae)
Merupakan penonjolan endometrium, bersifat bebas kelenjar
dan banyak mengandung sel jaringan ikat dan pembuluh darah. Dengan
pewarnaan HE daerah ini kuat mengambil zat warna sehingga tampak
jelas. Pada uterus yang tidak bunting karunkula ini kecil, tapi pada yang
bunting sangat membesar, bahkan pada sapi dapat sebesar ketan,
jumlahnya tidak tentu, berkisar antara 60-120 buah. Pada uterus bunting khorion
melekat bahkan membenamkan vili kedalamnya.
Submukosa terdiri
atas jaringan ikat longgar dengan sedikit sel jadi jelas dapat dibedakan dengan
tunika propria. Sebagian besar kelenjar dari uterus (glandula uterina) terdapat
dalam submukosa khsusnya ujung kelenjar, sebagian alat penyalurnya terdapat pada
tunika propria. Bangun kelenjarnya adalah tubulus sederhana dengan ujung
kelenjar menggulung, keadaan kelenjar sangat dipengaruhi oleh siklus
kelamin.
a. Myometrium
Sebagai pengganti
istilah tunika muskularis mukosa, terdiri atas otot polos yang tersusun secara
melingkar sebelah dalam dan memanjang sebelah luar. Diantaranya terdapat
stratum vaskulare. Pada uterus yang pernah bunting stratum vaskulare ini
memiliki pembuluh darah yang besar, lebih jelas dari uterus dara.
b. Perimetrium
(serosa), lapis luar merupakan kelanjutan dari peritoneum (serosa) hanya saja
sub serosa relatip tebal dan mengandung otot polos membentuk alat penggantung
uterus (ligamentum lata uteri).
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Secara
makroskopis organ kelamin betina terdiri dari :
1. Ovarium
sebagai
organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum dan sebagai organ endokrin
yang mensekresikan hormon kelamin betina, estrogen dan progesteron.
2. Oviduct
Merupakan saluran yang menghantarkan sel telur (ovum) dari
ovarium ke uterus
oviduct
terbagi atas Infundibulum Ampulla,Istmus
3. Uterus
4. Cervix
5. Vagina
6. Vulva
7.
Klitoris
klitoris homolog
dengan gland penis pada hewan jantan
Secara mikroskopis yaitu :
1. Ovarium
terdiri dari folikel primer, sekunder , tertier dan
kuerter
2. Oviduct
Terdiri dari : tunika mukosa, tunika muskularis dan
tunika serosa
3. Uterus
Terdiri dari : endometrium, miometrium dan perimetrium
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2011.Alat Reproduksi
Betina.(online).(http//:www.google.com/reproduksi ).18 maret 2013.20.00.
anonimus.organa feminina. (http//www.google.com/serviks).18 maret
2013.20.17.
Arif P. 2006. embrio.
Frandson, R.D.1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi
Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hidayati,Sri. 2007.Biologi Sains. Jakarta:Bumi Aksara
Mulyadi A. 2011.Bahan Ajar Fisiologi. Banda Aceh : FKH
Rizkiani,Putri .2009.Embrio.Jakarta:UI
Syaifuddin. 2006 . Anatomi Fisiologi. Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar